Total Tayangan Halaman

Minggu, 09 Januari 2011

Optimalisasi Fungsi Agama sebagai Landasan Etik atau Moral Bagi Pembangunan


Bupati Buton
Ir. H. LM. Sjafei Kaharm MSi
Optimalisasi fungsi agama sebagai landasan etik atau moral bagi pembangunan, perlunya peningkatan pemahaman dan perilaku keagamaan yang seimbang, moderat dan inklusif. 
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Kementerian Agama memainkan peran strategis dalam empal hal, yaitu dalam peningkatan pemahaman dan pengamalan agama, pembinaan kerukunan antar umat beragama, peningkatan pendidikan agama dan pendidikan keagamaan, serta mengawal akhlak dan moral bangsa.
    Demikian dikatakan Bupati Buton, Ir. H. LM. Sjafei Kahar, MSi ketika membacakan Sambutan Menteri Agama RI pada Peringatan Hari Amal Bakti (HAB) yang ke-65 bertempat di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Buton di Pasarwajo. Turut hadir dalam peringatan itu Muspida dan seluruh unsur SKPD lingkup Kabupaten Buton.
    “Selain itu peran Kementerian Agama ke depan semakin penting dan strategis, karena sesuai dengan rekomendasi National Summit 2009 bahwa isu utama pembangunan agama setidaknya mencakup tiga hal yaitu peningkatan wawasan keagamaan yang dinamis, penguatan peran agama dalam pembentukan karakter dan peradaban bangsa dan peningkatan kerukunan umat beragama dalam membangun kerukunan nasional,” kata Sjafei Kahar.
    Lebih lanjut, Sjafei mengatakan terkait dengan peningkatan wawasan keagamaan yang dinamis, hasil yang diharapkan adalah optimalisasi fungsi agama sebagai landasan etik atau moral bagi pembangunan, perlunya peningkatan pemahaman dan perilaku keagamaan yang seimbang, moderat dan inklusif.
    “Sesuai dengan tema HAB ke-65 yaitu “Kerja Keras Mewujudkan Kementerian Agama yang bersih dan berwibawa”. Serta bekerja keras dan bersama-sama memperkuat kesadaran kolektif untuk mengedepankan nilai-nilai kejujuran dan etika kerja yang sehat dan benar dan menjauhi segala macam praktek korupsi, kolusi dan nepotisme,” kata Bupati Buton dua periode ini. (emmy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar