Total Tayangan Halaman

Selasa, 08 Februari 2011

Menguasai Informasi Berarti Menguasi Masa Depan

Drs. H. Lutfi Hasmar, SSos, MSi
Kadis Nakertrans Kabupatem Buton
Mengusai informasi berarti mengusai masa depan. Informasi juga dapat digunakan untuk menentukan kinerja para staf di lingkup pemerintahan

Dalam perkembangan yang sangat cepat sekarang ini, dunia yang terus mengglobal, siapapun yang menguasai informasi akan menguasai masa depan. Sebab dalam perkembangan yang tidak mengenal ruang sekarang ini, informasi begitu cepat dan seakan tak terkendali.
    Hal itu disampaikan Drs. H. Lutfi Hasmar, SSos, MSc yang juga Kadis Nakertrans Kabupaten Buton ketika berbicara di hadapan Pejabat Struktural Eselon IV Lingkup Pemkab Buton dalam pelatihan Orientasi Kehumasan SCBD di Aula Eks Kantor Bupati Buton di Baubau (20/01). “Penguasaan Informasi sangat penting, termasuk dalam lingkungan kerja. Informasi itu dapat digunakan untuk meningkatkan etos kerja para staf di lingkup kerja masing-masing,” kata Mantan Juru bicara Kabupaten Buton ini.
    Mantan Kepala Badan Infokom PDE Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Buton ini juga menguraikan tentang etika kehumasan dalam menjalankan tugasnya. “Seorang Humas pemerintah haruslah bertanggung jawab atas pekerjaannnya. Sebab ini menyangkut kepentingan public dan pencitraan good governance,” kata Lutfi Hasmar.
    Dikatakannya, seorang humas harus berperilaku jujur, setia dan memegang prinsip-prinsip keadilan. Dalam melakukan komunikasi seorang humas haruslah benar-benar menghindari hal-hal yang dapat mematikan komunikasi itu sendiri. Hal itu berupa mengevaluasi, menghibur atau coba-coba jadi psikolog.
    “Hal itu biasa juga disebut dosa mematikan dalam sebuah kegiatan komunikasi. Selain itu memberikan pernyataan yang sarkastik, mengatur, ‘menuntun’, mengancam, atau memberikan tekanan, memberikan nasihat yang tidak diminta, bersikap tersamar atau ambiqu dan tidak mau membagikan informasi,” beber mantan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buton ini.(irma)

Pelabuhan Fery Kamaru Menunggu Peresmian

Pelabuhan feri Kamaru, Lasalimu tinggal menunggu peresmian. Rampungnya pelabuhan feri itu akan semakin jalur transportasi antara Buton dan Wakatobi

Pelabuhan Feri Kamaru
Pelabuhan Fery Kamaru, Kecamatan Lasalimu tinggal menunggu peresmian. Ketetapan peresmian pelabuahn Fery yang menghubungkan Kamaru, Kabupaten Buton dengan Wanci (Wakatobi) itu disampaikan langsung Camat Lasalimu, La Dede, SPd melalui telepon selulernya.
    Menurut La Dede, pelabuhan fery yang ada di wilayahnya telah siap untuk melayani rute penyeberangan Kamaru – Wanci.
    Untuk menyambut peresmian itu pihaknya, kata La Dede telah mengadakan pembersihan dengan melibatkan semua dasa wisma, dan segenap masyarakat di Kelurahan Kamaru. Pembersihan areal pelabuhan itu juga diarahkan Lurah Kamaru, Ny. Hj. Wa Ode Samsari dan Ketua LPM Kamaru, LM. Letar Majid.
    La Dede juga mengatakan dengan beroperasinya pelabuhan Fery itu, akan semakin mendongkrak roda perekonomian di daerahnya dan sekitarnya. Sebab jalur tersebut merupakan jalur ‘gemuk’ yang padat penumpang. Apalagi Wakatobi merupakan salah satu jalur wisata di Indonesia dengan Surga nyata di bawah laut di pusat segitiga jantung karang dunia. Sedangkan di Buton wisatawan sering berkunjung di Hutan Lambusango.
    “Sehingga wisatawan dari Lambusango menuju Wakatobi dapat menggunakan trayek fery Kamaru-Wanci. Selain itu, rute ini juga sering digunakan penumpang lokal antara Kamaru dan Wanci,” tutur La Dede.
    Pelabuhan Fery itu kata La Dede merupakan salah satu kebanggaan Masyarakat Buton dan keberhasilan pemerintah Sjafei Kahar dalam membangun kawasan-kawasan pertumbuhan di Kabupaten Buton.(indah)

Matana Sorumba akan Dijadikan Ikon Buton

Matana Sorumba yang tetap eksis sebagai aset buadaya peninggalan leluhur Kesulatana  Buton akan dijadikan ikon Kabupaten Buton

Matana Sorumba sebagai perangkat pertahanan Kesultanan Buton masa lampau hingga saat ini masih tetap eksis. Hal itulah yang akan menjadikan perangkat pertahanan itu sebagai ikon Kabupaten Buton dalam peradaban modern saat ini.
    Dalam system pertahanan Kesultanan Buton, terdapat Bharata Patapalena, Matana Sorumba dan Bhisa Patamiana. Dari ketika pilar sistem pertahanan itu, hanya Matana Sorumba yang tetap eksis sedangkan kedua pilar lainnya ikut lebur ketika Kesultanan Buton bergabung dengan NKRI.
    “Matana Sorumba yang terdiri Mawasangka, Watumotobe, Wabula dan Lapandewa hingga saat ini masih tetap eksis sebagai perangkat adat di wilayah masing-masing ,” kata Kepala Bidang Bina Budaya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buton, Nasiri, SSos
    Dikatakannya keberadaan Matana Sorumba yang tetap eksis itu merupakan satu kelebihan yang kita kagumi dan mengandung rahasia yang perlu ditelusuri keberadaannya. Sebab pilar lain seperti Barata patapalena, Bhisa Patamiana turut sirna dan melebur dalam bingkai NKRI bersamaan dengan hilangnya Pemerintahan Kesultanan.
    Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buton, Kasim, SH menuturkan hajatan besar dijadikannya Matana Sorumba sebagai ikon Kabupaten Buton telah dimulai dengan diselenggarakannya pertemuan parabela yang ada di wilayah Pemkab Buton. “Ke depan kita akan adakan pertemuan dengan mengundang smeua perangkat adat termasuk parebela yang ada di wilayah Bharat patapalena yakni Wakatobi, Bombana, dan Buton Utara termasuk Kota Baubau,” kata Kasim. (indah)

DANA PNPM MP WOLOWA DIPERUNTUKAN SARANA PENDIDIKAN

Masyarakat kaumbu membangun sarana pendidikan dengan menggunakan PNPM-MP. Sarana pendidikan tersebut berupa Gedunbg TK sebanyak 2deua RKB

Masyarakat Desa Kaumbu Kecamatan Wolowa mendapatkan kucuran dana dari PNPM MP sebesar 150 juta. Dan itu digunakan untuk membangun sarana pendidikan berupa gedung Taman Kanak-kanak (TK) sebanyak 2 ruang kelas baru (RKB) dengan volume 11 kali 7 meter persegi.
    Kepala Desa Kaumbu La Garisi, melalui Koordinator Pranata Humas Wilayah Wolowa, Pasarwajo dan Wabula mengatakan alokasi dana tersebut merupakan realisasi usulan masyarakat setempat dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan khususnya pendidikan TK setempat.
    “Pembangunan gedung TK tersebut merupakan kabutuhan mendesak. Mengingat animo masyarakat setempat dalam mengikutsertakan anak-anaknya untuk mendapatkan pendidikan lebih awal sebelum memasuki tahap pendidikan SD,” kata La Girisi.
    La Girisi juga berharap dengan adanya pembangunan TK di desanya, masyarakat tidak lagi membawa anaknya ketempat yang jauh namun sudah bisa memanfaatkan gedung TK yang baru, kata La Garisi.
    TK tersebut berdiri  sejak tahun 2007 yang  lalu dan yang selama ini proses belajar mengajar TK masih menggunakan gedung SD Negeri 1 Kaumbu dan dididik 3 orang tenaga pegajar, terdiri dari 2 orang GTT dan 1 orang PNS.(irma)

Selasa, 18 Januari 2011

Sekda Buton tekankan Displin

Sekda Buton
H. Kaharuddin Syukur, SE, MSi
H. Kaharuddin Syukur mengultimatum semua staf lingkup Pemkab Buton untuk menerapkan kedisiplinan dalam melayani masyarakat. Sebagai pelayan masyarakat pegawai negeri sipil juga haruslah berpakain rapi dan mengenakan loga Pemkab

Sekda Kabupaten  Buton, H. Kaharuddin Syukur, SE, MSi menakankan disiplin kepada para PNS dan CPNS serta semua Pegawai di lingkup Kabupaten Buton. “Para pegawai negeri harus disiplin dalam menjalankan tugas sebagai aparat pemerintah dan pelayan masyarakat. Pegawai negeri juga dalam menjalankan tugasnya harus mengenakan pakaian yang rapi dan harsu dilengkapi dengan logo daerah serta atribut lain sesuai dengan peraturan yang berlaku,” kata Kaharuddin Syukur ketika bertindak sebagai inspektur menggantikan Bupati Buton dalam Upacara Bendera setiap tanggal 17 di Pelataran Kantor Bupati Buton di Pasarwajo yang dihadiri para Kepala SKPD Lingkup Pemkab Buton (17/01).
    Mantan Kepala Badan Pengelolah Keuangan dan Aset Daerah ini, sebagai seorang pelayan masyarakat PNS maupun CPNS harus menerapkan disiplin demi kepuasan masyarakat. Sebab masyarakat merupakan objek dari pelayan itu sendiri.
    “Disiplin Pegawai Negeri Sipil, dalam peraturan bertujuan untuk mewujudkan perilaku yang pada akhirnya, menjadi sebuah nilai positif bagi pegawai yang bersangkutan. Dalam melakukan pekerjaan sehari-hari dengan penuh tanggungb jawab juga merupakan salah satu cerminan kedisiplinan dalam melaksanakan kewajibannya, sebagai aparatur negara agar berkualitas dan menciptakan suasana yang kondusif,” kata Kaharuddin.
    Dikatakannya indikator kedisiplinan pegawai, terlihat adanya pemenuhan kehadiran bekerja pada jam kerja kantor yang telah ditentukan, sesuai dengan peraturan yang berlaku dengan melibatkan proses pengendalian kinerja agar berhasilguna dan berdayaguna secara rutin dalam tugasnya sehari-hari di kantor.

Agus Feisal Beberkan Program Ketika lantik Pengurus Gerbang Mas

Agus Feisal Hidayat SSos, MSi melantik Gerbang Mas
Agus Feisal membeberkan program yang hendak diusungnya dihadapan Pengurus Gerbang Mas. 'Pembekalan' itu juga sempat dihadiri para pengurus Gerbang Mas pusat

Bakal Calon Bupati Buton yang digadang-gadang Golkar Buton, Agus Feisal Hidayat, SSos, MSi membeberkan program yang akan dijalankannya ketika pihaknya mendapat kepercayaan masyarakat untuk memimpin Buton pasca Sjafei Kahar.
    Di hadapan pengurus dan simpatisan Gerbang Masyarakat Kecamatan Gu, Agus menguraikan program yang hendak dijalankannya.
    “Sahabat-sahabat Gerbang Mas, kita semua tanpa kecuali yang telah menyatakan sikap untuk bergabung dengan Gerbang Mas harus menyatukan tekad, langkah dan tindakan kita semua untuk bersama-sama menciptakan  Buton bersinar, Buton Sehat, Buton Cerdas, dan Buton santun,” kata Agus Feisal.
    Mantan Camat Pasarwajo dan Kabag Humas dan Protokoler Kabupaten Buton ini, pihaknya berkomitmen untuk terus melanjutkan pembangunan yang telah digalang oleh bupati sebelumnya. “Buton bersinar, ke depan wilayah-wilayah yang belum terjangkau penerangan listrik akan dibuat bersinar, terang benderang dengan penerangan lampu listrik,” kata Agus Feisal.
    Agus juga menguraikan, Buton cerdas yang dimaksud Gerbang Mas adalah semua warga pelosok Kabupaten Buton akan mendapatkan pelayanan pendidikan. Dan hal itu telah dirintis dan dimulai bupati sebelumnya yakni terus mendirikan sekolah-sekolah negeri. Buton sehat, pelayanan di bidang kesehatan dengan terus mendirikan puskesmas dan melengkapai sarana kesehatan yang telah ada.
    Buton santun, kata Agus berkaitan dengan keraifan local. Pada masa kini kearifan lokal menjadi kecenderungan umum masyarakat kita yang telah menerima otonomi daerah sebagai pilihan politik terbaik. Membangkitkan nilai-nilai daerah untuk kepentingan pembangunan menjadi sangat bermakna bagi perjuangan daerah untuk mencapai prestasi terbaik.
    “Untuk itu, sudah saatnya untuk menggali lebih banyak kearifan-kearifan lokal sebagai alat atau cara mendorong pembangunan daerah sesuai daya dukung daerah dalam menyelesaikan masalah-masalah wilayahnya secara bermartabat,” kata Agus yang disambut histeris ribuan pendukung Gerbang Mas.
    Agus juga membantah isu dinasti yang selalu dialamatkan kepadanya ketika menyatakan diri untuk maju sebagai caon Bupati Buton. “Terlepas dari pengaruh orang-orang di sekitar saya, dengan ini saya mengatakan Agus Feisal Hidayat juga berhak untuk maju sebagai Calon Bupati Buton. Sebab semua warga Negara berhak untuk dipilih dan memilih dalam pesta demokrasi. Dan semua itu tergantung dari rakyat,” kata Agus Feisal (minal)

Letakkan Batu Pertama MTs Bantea Sjafei Kahar Disambut Slawat Badar

Bupati Buton, Ir. H. LM. Sjafei Kahar, MSi
tiba di desa Bantea, Kecamatan Gu didampingi
Kepala UPTD Gu, Drs. La Kongkou Tongkala, MSi
dan Kades Bantea, La Fiiru
Bupati Buton meletakkan batu pertama Kantor Madrasah di Bantea, sebuah desa terluar di Kabupaten Buton. Kedatangan Bupati Buton bersama rombongan disambut shalawat badar
Bupati Buton, Ir. H. LM. Sjafei Kahar bersama rombongan disambut Salawat Badar dari Majelis Taklim, siswa-siswa MTS Bantea, begitu menginjakan kakinya di Desa Bantea, Kecamatan Gu. Kedatangan orang nomor satu di Kabupaten Buton itu, untuk meletakaan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan Kantor Madrasah Tsanawiah Swasta (MTsS) Bantea.
    MTs Bantea yang baru memulai aktivitas belajar mengajar tahun 2010/2011 ini, baru memiliki 12 orang siswa. Namun bagi warga, sekolah yang berbau religius itu merupakan asset dan kebanggan warga Bantea yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Muna tersebut.
    Kantor baru itu rencananya akan dibangun seluas 6 x 8 meter swadaya masyarakat termasuk lokasi pendirian kantor.
    Bupati Buton bersama rombongan setobanya di Desa bantea sekitar Pukul 15.30 WITA langsung menuju lokasi peletakaan batu pertama. Parabela Bantea, La Ndia mengawali peletakkan batu pertama. Lalu Bupati Buton meletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan gedung kantor MTs Bantea.
    Pada kesempatan itu, Bupati Buton langsung menyerahkan bantuan sebesar Rp 5 juta yang diterima ketua panitia pembangunan MTs, La Kota didampingi Kepsek MTs Bantea, Abas Nur, SAg.
    “Pemkab Buton akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Meskpun madrasah merupakan sekolah di bawah bimbingan Kementerian Agama, namun Pemkab Buton akan terus membangtun pembangunan sarana dan prasarana sekolah tersebut,” kata Bupati Buton, Ir. H. LM. Sjafei Kahar.
    Untuk Bupati Buton dua periode ini, menekankan agar pihak Kementerian Agama Kabupaten Buton untuk terus membimbing dan memantau perkembangan madrasah untuk secepatnya dinegerikan seperti MTs lain di Kabupaten Buton.

Bupati Buton, Ir. H. LM. Sjafei Kahar, MSi
didampingi Parabela Bantea, La Ndia meletakkan
batu perytama pembangunan Kantor MTsS Bantea
Sementara itu Kepala Kementerian Agama Kabupaten Buton, Drs H. Muirun Awi, MSi mengungkapkan, “Pendirian MTs itu berdasarkan pertimbangan, masyarakat Bantea begitu religius. Setiap ivent yang bernuansa keagamaan, Putra-putri terbaik Bantea selalu mengambil peran dengan tampilnya mereka sebagai juara. Bahkan mereka tidak jarang mewakili Kabupaten Buton atau Provinsi Sultra di ajang MTQ tingkat provinsi atau nasional,” kata Muriun di sela-sela peletakkan batu pertama. (irma)

SMA Santika Permai Resmi Jadi Sekolah Negeri

Bupati Buton, Ir. H. LM. Sjafei Kahar, MSi
menyalami Siswa SMA Santika Permai sesaat
sebelum menegerikan SMA swasta tersebut
menjadi SMAN 2 Lakudo
SMA Swasta Santika Permai di desa Moko Kecamatan Lakudo resmi beralih status. Sekolah swasta yang didirikan tahun 2004 lalu itu beralih menjadi SMA Negeri 2 Lakudo

Bupati Buton, Ir. H. LM. Sjafei Kahar kembali membuktikan komitmen pemerintah yang dipimpinnya terhadap perkembangan pendidikan di Ranah Pelosok Buton. Teranyar orang nomor satu di Kabupaten Buton itu menegerikan SMA Swasta Santika Permai di Desa Moko, Kecamatan Lakudo menjadi SMA Negeri 2 Lakudo.
    SMA Santika Permai merupakan SMA yang ke-24 atau yang ke-30 jenjang pendidikan menengah atas yang dinegerikan Bupati Buton, Sjafei Kahar sejak Kota Bau-Bau, Wakatobi  dan Bombana menjadi daerah otonom tersendiri.
    “Peristiwa ini merupakan momentum yang bersejarah bagi masyarakat Kabupaten Buton pada umumnya. Sebab pada hari ini telah bertambah lagi satu unit SMA negeri di Kecamatan Lakudo yang telah lama diidam-idamkan oleh masyarakat di daerah ini,” kata Kepala Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Buton, Drs. La Ode Anwar, MSi ketika menyampakan sambutan pada peresmian tersebut.
    Menurut La Ode Anwar peningkatan status negeri dari swasta haruslah dibarengi dengan pencapaian mutu dan kualitas pendidikan di aerah tersebut. Sebab dengan berubahnya status negeri, maka semua yang berhubungan dengan penyelenggaraan proses belajar mengajat telah menjadi tanggungan pemerintah.
    “Untuk itu ke depan termasuk dalam pelaksanaan UN guru sebagai ujung tombak pelaksanaan pendidikan harus mampu untuk menjalankan strategis pengawasan untuk mencapai pelaksanaan hasil UN sesyai kurikulum yang berlaku. Guru harus terus memaksimalkan pengajaran, mengadakan pengayaan, remedial, dan try out sampai peserta didik dinyatakan siap untuk menghadapi UN,” kata La Ode Anwar.
Bupati Buton, Ir. H. LM. Sjafei Kahar, MSi
menandatangani prasasti peresmian SMAN 2 Lakudo
    Bupati Buton, Ir. H. LM. Sjafei Kahar menyampaikan pihaknya akan terus berkomitemen untuk meningkatkan pelayanan pendidikan. Pelayanan itu salah satunya adalah dengan mempercepat proses penegerian sekolah-sekolah swasta yang telah layak untuk negeri.
    “Hal itu dimaksudkan untuk mempermudah warga dalam memperoleh haknya di bidang pendidikan. Penegerian sebuah sekolah akan semakin menambah kepercayan diri perserta didik untuk menuntut ilmu di kampung sendiri. Sehingga orang tua siswa dapat memantau secara langsung anaknya dalam menuntut ilmu tersebut,” kata Bupati Buton di hadapan ratusan warga Desa Moko dan sekitarnya yang memadati pelataran SMA Negeri 2 Lakudo.
    Selain itu kata Sjafei, keuntungan siswa ketika menutut ilmu di kampungnya sendiri akan meminimalisir biaya pendidikan itu sendiri. Bahkan siswa dapat membantu orang tuanya, ketika pulang sekolah.
    Ketua Golkar Buton ini juga mengemukakan kemajuan suatu daerah harus didukung oleh adanya sumber daya manusia yang berkualitas dan untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Hal pertama dan utama yang harus dibangun adalah pembangunan di bidang pendidikan. Oleh karena itu sudah menjad komitemen pemerintah kabupaten Buton untuk terus mengakselarasi pembangunan pendidikan terutama dalam upaya memenhui ketersediaan dan keterjangkauan layanan pendidikan bagi masyarakat.
    Dalam penegerian itu tampak hadir, Ketua DPRD Kabupaten Buton, LM. Yamin, BSc, Sekda Buton, H. Kaharuddin Syukur, SE, MSi, Anggota DPRD Provinsi Sultra, Yaudu Salam Ajo, Ketua TP PKK Kabupaten Buton, Ny Hj. Wa Ode Salmatiah Sjafei, Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Agus Feisal Hidayat, SSos, MSi, Asisten Tata Praja, Aziz Sima, SSos, MSi Anggota DPRD Buton seperti, La Ode Abdul Hukum, Sip, Hasmin Ilmi, SSos, Drs. Djufri Ore, Tasman, SE dan sejumlah kepala SKPD lingkup Pemkab Buton serta Kepala Kementerian Agama Kabupaten Buton, Drs. Muirun Awi, MSi.  (emmy)

Satap Wake-kea Gelar Syukuran

Kepsek SMP Satap Wake-kea
Kuwat Marsum, SPdI
SMP Satap Wakea-kea menggelar syukuran untuk memasuki RKB baru. RKB yang hendak digunakan sebagai kegiatan belajar mengajar itu 'disterilkan' demi kenyamanan siswa

SMP Satu Atap Negeri Wakea-kea, Kecamatan Gu menggelar syukuran. Ritual itu digelar sehubungan dengan digunakannya Rombongan Kelas Belajar (RKB) yang baru selesai dibangun. Pembangunan RKB tersebut berasal dari danan PNPM MP.
    “Sukuran itu digelar sebagai rasa perwujudan rasa syukur kepada Allah setelah kami mendapatkan RKB baru. Selain itu untuk menciptakan kenyamanan belajar bagi peserta didik,” kata Kepala Sekolah SMP Satap Wake-kea, Kuwat Marsum, SPdI.
    Kuwat juga menuturkan dengan selelsainya RKB itu, sekolah yang dipimpinya kini memiliki 4 RKB.
    “Pihak sekolah juga bersama komite sekolah telah membangun pintu gerbang dengan model rumah Adat Buton. Dananya berasal dari swadaya masyarakat. Itu semua untuk menciptakan Susana yang nayaman bagi anak didik dalam menuntut ilmu di sekolah ini,” kata Kuwat Marsum.
    Sukuran itu dihadiri, Sekcam Gu, Gafarddin, Kepala UPTD Diknas Kecamatan Gu, Drs La Kongkou Tongkala, MSi, Kades Wakea-kea, Arfin, semua orang tua siswa, komite sekolah, tokoh masyarakat dan tokoh adat Desa Wakea-kea.(irma)
   

Selasa, 11 Januari 2011

Infokom Dapat Mobil Perpustakaan Kelililng


Perpustakaan keliling dengan
pelayannya yang ramah (atas)
anak-anak mengerumuni Mobil Perpustakaan
keliling (bawah)
Perpustakaan Umum Kabupaten Buton mendapat mobil pintar yang digunakan sebagai perpustkaan keliling itu untuk menjangkau wilayah-wilayah Kabupaten Buton yang sulot dijangkau pelayanan perpustakaan Kabupaten Buton
Perpustakaan keliling itu Badan Infokom, PDE Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Buton mendapatkan bantuan mobil perpustakaan. Mobil dengan plat merah, B 9172 PQU bertipe mobil barang, jenis hilux biru putih.
    Mobil tersebut juga berisi 1.500 eksamplar yang terdiri 750 judul. Tentu saja, bantuan buku itu semakin menambah perbendahaan koleksi buku Perpustakaan Umum Kabupaten Buton yang dikelolah Badan Infokom tersebut.
    “Mobil tersebut akan digunakan untuk menjangkau daerah-daerah yang jauh dari perpustakaan yang masuk dalam lingkup Pemkab Buton. Daerah-daerah tersebut adalah daerah yang dapat dijangkau dengan kendaraan roda empat,” kata Kepala Bidang Perpustakaan dan Pameran, Badan Infokom, PDE, Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Buton, Syafrin, SE.
    Bantuan itu kata Syafrin akan semakin menarik daya tarik perpustakaan untuk dikunjungi pembaca. “Rata-rata pengunjung setiap hari mencapai 200 orang. Pengunjung itu kebanyakan mahasiswa, disusul umum dan kalangan pelajar SMA, SMP dan SD. Sedangkan peminjam setiap hari mencapai 250 judul buku,” kata Syafrin.
    Kepala Badan Infokom, PDE Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Buton, Drs. La Halimu mengungkapkan mobl terswbeut akan dipergunakan untuk memaksimalkan pelayanan pada pembaca yang tidak sempat ke Perpustakaan Umum.
    “Pelayanan perpustakaan keliling untuk memberikan pelayanan pada masyarakat sekitar
 yang membutuhkan pelayanan buku bacaan secara gratis. Perpustakaan keliling juga untuk mendekatkan masyarakat kepada layanan Perpustakaan umum yang memiliki bahan-bahan bacaan yang bermutu dan meningkatkan minat baca serta pengetahuan warga Kabupaten Buton,” kata mantan Kepala BKKBN dan PP Kabupaten Buton ini.
    Menurut La Halimu Perpustakaan keliling merupakan salah satu sarana pendidikan nonformal. Perpustakaan keliling dimaksudkan untuk mempercepat akses informasi kepada masyarakat. Sebab Perpustakaan keliling sebagai salah satu perangkat pendidikan non formal berupaya untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dengan menyediakan buku-buku bacaan dengan mengkondisikan tumbuhnya minat baca pada masyarakat.(alma)

SMP Talaga Raya Kembangkan TIK

Salah satu sudut pelabuhan di Talaga Raya

SMP Negeri 1 Talaga Raya mendapat bantuan enam unit Komputer dari Kemendiknas. Komputer itu akan semakin meningkakan IT pada anak didik di sekolah itu

Sedikitnya enam unit komputer diperuntukan SMP Negeri 1 Talaga Raya tahun pelajaran 2010/2011. Komputer itu berasal dari Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan Nasional.
    Menurut Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Talaga Raya, Drs. La Nani melalui pesan singkatnya pada Posko Pengendalian Informasi Kabupaten Buton, pihaknya ketika mendapat bantuan itu langsung diikutkan workshop di Jakarta.
    “SMP Negeri 1 Talaga Raya termasuk salah satu sekolah di Kabupaten Buton yang mendapatkan bantuan blockgrant tahun ini. Lainnya, SMPN 1 Lasalimu dan SMPN 1 Kapontori,” kata La Nani.
    Dikatakannya, komputer itu untuk mendukung pembelajaran TIK di sekolahnya. Sehingga peserta didik mampu mengoperasikan computer.
    La Nani juga mengatakan sekolah yang dipimpinya dengan jumgh murid 520 orang dengan tenaga esuktaif 15 orang PNS itu akan menerapkan IT sesuai dengan komptensi dasar yang ada di Silabus. “Tenaga pendidik untuk TIK cukup handal dan telah mengikuti pelatihan-pelatihan,” kata La Nani (emmy)

Perpustakaan Umum Buton Salurkan Buku ke Desa

Perpustakaan Umum kabupaten Buton yang dikelolah Badan Infokom, PDE Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Buton menyalurkan buku ke desa-desa. Buku tersbeut untuk merangsang m inat baca masyarakat desa yang butuh informasi. Isinya pun disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat
Susana Perpustakaan Umum Kabupaten Buton

Badan Infokom, PDE Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Buton kembali menggulirkan buku di beberapa desa di hampir semua kecamatan di wilayah Kabupaten Buton. Tidak tanggung-tanggung setiap desa mendapat kucuran buku sebesar seribu eksamplar dan 500 judul.
    “Bantuan buku itu berasal dari Perpustakaan Nasional RI di Jakarta. Untuk tahapan pertama tahun 2010, Perpustakaan nasional melalui Badan Infokom, PDE Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Buton telah menyalurkan buku di 6 desa. Setiap desa mendapat seribu eksamplar terdiri 500 judul,” kata Kepala Bidang Perpustakaan dan Pameran, Badan Infokom PDE Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Buton, Syafrin, SE ketika ditemui di ruang kerjanya.
    Keenam desa itu beber Syafrin yakni Lawele, Kecamatan Lasalimu, Desa Wakalambe (Kapontori), Bola (Batauga), Matanauwe (Siotapina), Watulea (Gu) dan Winning (Pasarwajo).
    Menurut Syafrin di akhir tahun 2010, pihaknya kembali mendapat bantuan buku untuk 8 desa, yakni Watorumbe (Mawasangka Tengah), Kanapa-napa dan Napa (Mawasangka), Kolowa (Gu), Bangun (Sampolawa), Poogalampa (Batauga), Kondowa (Pasarwajo), Suandala (Lasalimu).
    Sementara itu Kepala Badan Infokom PDE, Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Buton, Drs. La Halimu mengungkapkan Perpustakaan Umum Kabupaten Buton yang dikelolah Badan Infokom PDE Arsip dan Perpustakaan telah menyalurkan buku di 14 desa tahun 2010. Bantuan itu untuk meningkatkan minat dan budaya baca masyarakat.
“Bantuan itu juga merupakan stimulus kepada Perpustakaan desa yang tentu saja disesuaikan dengan kebutuhan warga desa setempat. Untuk pengelolaannya, telah tersedia tenaga-tenaga terampil yang telah mengikuti training di Provinsi,” kata La Halimu di ruang kerjanya.(indah)
    

Senin, 10 Januari 2011

Sjafei Lantik Camat Mawasangka

Bupati Buton melantik Camat Mawasangka
Bupati Buton melantik Camat Mawasangka. Syarifuddin menggantikan H. La Dullah Tou yang memasuki masa pensiun awal januari tahun ini

Bupati Buton melantik Camat Mawasangka yang baru, Syarifuddin, SSos, menggantikan H La Dullah Tou, SIp. La Dullah purnabhakti 1 Januari lalu. Syariffudin sebelumnya menjabat sebagai Sekcam Mawasangka.
    Pelantikan tersebut digelar pada Rabu (5/1) di aula Kantor Kecamatan Mawasangka yang dihadiri Asisten Administrasi Sekda Buton, Drs La Siambo, Kepala Badan Kesbang dan Linmas, Drs La Suwu, Kasat Pol PP, Drs Akuba, Kadis Pertanian Ir. Mainu, Camat se-Gulamasta, Kades  dan Tokoh Mawasangka.
    Dalam Pidatonya, Sjafei mengatakan camat Mawasangka yang baru dilantik yakni Syarifuddin SSos merupakan putra Mawasangka sendiri. Dipilih menjadi Camat karena sudah layak dan memenuhi syarat.
    "Kami sangat bersyukur karena Camat baru ini adalah putra daerah sendiri. Sebenarnya, itulah salah satu keuntungan dari sebuah pemekaran. Pasalnya, dengan adanya pemekaran suatu wilayah akan mudah terjangkau dan begitu juga masyarakat tidak lagi sulit untuk memperoleh pelayanan atau kepengurusan karena pelayanan sudah dekat dengan masyarakat," ungkap orang nomor satu di Buton itu.
    Untuk itu, Lanjut Sjafei, Kepada Camat baru untuk terus berkoordinasi dan bekerjasama dengan semua unsur baik Polsek, Dandramil, selaku Muspika, kades dan lurah  maupun masyarkat. Hal itu dmaksudkan untuk menciptakan pemerintahan yang bersinergi dengan masyarakat sehingga pembangunan Mawasangka ke depan terus berkembang dan maju.
    "Mari kita jalankan tugas atau amanah ini dengan sebaik-baiknya demi masa depan masyarakat Mawasangka ke depan. Selain itu, kepada camat lama meskipun hanya menjabat tiga bulan, semoga pengorbanan dan pengabdian selama ini dapat bernilai ibadah disisi Allah SWT," harap Sjafei.(alma)

Minggu, 09 Januari 2011

Lagi, Bantea Bangun Jalan

Bantea desa paling luar Kabupaten Buton yang berbatasan dengan Kabupaten Muna kembali membangun sarana dan prasarana berupa jalan. Jalan itu menghubungkan perkampungan warga dengan kebun-kebun mereka

Warga Desa Bantea membangun jalan
Desa Bantea, Kecamatan Gu kembali mendapat kucuran bantuan berupa pembangunan jalan. Jalan yang diperuntukan untuk masyarakat itu telah membuka akses menuju perkebunan masyarakat. Bahkan jalan tersebut menghubungkan perkampungan dengan Tempat Pemakaman Umum Desa Bantea
      Hal itu dikatakan Kepala Desa Bantea, Kecamatan Gu, La Fiiru. “Panjang jalan  tersebut sekitar 229 meter dari kontruksi rabat beton. Dan dikerjakan oleh masyarakat setempat,” kata La Fiiru dalam perbincangannya ketika turun dari Pelabuhan Fery Wamengkoli.
    Dikatakannya jalan tersebut sangat bermanfaat bagi wargabya. Sebab jalan itu telah membuka akses warga untuk menuju lading-ladang mereka.
    “Warga sudah bisa menggunakan roda dua atau empat untuk mengangkut hasil produksi mereka ke rumah warga,” kata la Fiiru.
    La Fiiru juga mengungkapkan sebelumnya tahun 2005 pihaknya juga telag mendapat bantuan untuk membangun jalan sepanjang 185 meter, dan 2009 sepanjang 264 meter. Lebar jalan tersbeut berkisar 1,5 meter. (irma)

Ketua TP PKK Lantik Ketua TP PKK Wolowa

Ketua TP PKK Kabupaten Buton
Ny Hj. Wa Ode Salmatiah Sjafei
Ny Hj. Wa Ode Salmatiah Sjafei melantik Ketua TP PKK Kecamatan Wolowa. Pelantikan itu untuk memaksimalkan kinerja PKK di aerah itu

Ketua TP PKK Kabupaten Buton, Ny Hj. Wa Ode Salmatiah Sjafei kembali melantik pengurus inti TP PKK Kecamatan Wolowa. Pelantikan yang dilangusukan di Kantor Camat Wolowa itu juga dihadiri Camat Wolowa, Abu Bakar SSos bersama Muspika, sejumlah pengurus TP PKK Kabupaten Buton, TP PKK se-Kecamatan Wolowa.
    Pada kesempatan Salmatiah melantik Ketua TP PKK Kecamatan Wolowa, Nasiara Abubakar, SH sebagai Ketua TP PKK yang baru. “Seluruh jajaran Tim Penggerak PKK Kabupaten Buton, agar tetap setia terhadap cita-cita, visi dan misi organisasi. Bagi Ketua PKK Wolowa yang baru dilantik agar tidak cepat puas diri dengan hasil-hasil yang telah dicapai, namun harus berupaya untuk memperbaiki diri dan meningkatkan prestasi organisasi,” Kata Ketua TP PKK usai melantik TP PKK Wolowa yang baru.
    Salmatiah menegaskan unggulan kompetitif dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manuasia (SDM) pada hakekatnya merupakan perwujudan kesejahteraan keluarga dan masyarakat untuk hidup sehat, berpendidikan dan memiliki hubungan antar anggota keluarga dan masyarakat yang harmonis serta dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi saat ini dan masa yang akan datang.
    Menghadapi kondisi demikian, lanjut Salmatiah peran keluarga mesti berfungsi dengan optimal. Sehingga sudah sewajarnya setiap keluarga dibina dan dikembangkan kualitasnya agar mampu menghasilkan SDM yang potensial.
    Sementara Camat Wolowa, Abu Bakar, SSos mengharapkan agar PKK dapat membantu menyukseskan  program-program kecamatan dalam hal peningkatan kesejahteraan keluarga dan masyarakat. Selain itu mampu memberdayakan kaum ibu demi terwujudnya kesejahteraan dan pembangunan daerah, khususnya di Kecamatan Wolowa.(minal)

Optimalisasi Fungsi Agama sebagai Landasan Etik atau Moral Bagi Pembangunan


Bupati Buton
Ir. H. LM. Sjafei Kaharm MSi
Optimalisasi fungsi agama sebagai landasan etik atau moral bagi pembangunan, perlunya peningkatan pemahaman dan perilaku keagamaan yang seimbang, moderat dan inklusif. 
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Kementerian Agama memainkan peran strategis dalam empal hal, yaitu dalam peningkatan pemahaman dan pengamalan agama, pembinaan kerukunan antar umat beragama, peningkatan pendidikan agama dan pendidikan keagamaan, serta mengawal akhlak dan moral bangsa.
    Demikian dikatakan Bupati Buton, Ir. H. LM. Sjafei Kahar, MSi ketika membacakan Sambutan Menteri Agama RI pada Peringatan Hari Amal Bakti (HAB) yang ke-65 bertempat di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Buton di Pasarwajo. Turut hadir dalam peringatan itu Muspida dan seluruh unsur SKPD lingkup Kabupaten Buton.
    “Selain itu peran Kementerian Agama ke depan semakin penting dan strategis, karena sesuai dengan rekomendasi National Summit 2009 bahwa isu utama pembangunan agama setidaknya mencakup tiga hal yaitu peningkatan wawasan keagamaan yang dinamis, penguatan peran agama dalam pembentukan karakter dan peradaban bangsa dan peningkatan kerukunan umat beragama dalam membangun kerukunan nasional,” kata Sjafei Kahar.
    Lebih lanjut, Sjafei mengatakan terkait dengan peningkatan wawasan keagamaan yang dinamis, hasil yang diharapkan adalah optimalisasi fungsi agama sebagai landasan etik atau moral bagi pembangunan, perlunya peningkatan pemahaman dan perilaku keagamaan yang seimbang, moderat dan inklusif.
    “Sesuai dengan tema HAB ke-65 yaitu “Kerja Keras Mewujudkan Kementerian Agama yang bersih dan berwibawa”. Serta bekerja keras dan bersama-sama memperkuat kesadaran kolektif untuk mengedepankan nilai-nilai kejujuran dan etika kerja yang sehat dan benar dan menjauhi segala macam praktek korupsi, kolusi dan nepotisme,” kata Bupati Buton dua periode ini. (emmy)

BP5K Sabet Juara Buton Expo

BKP5K berhasil menyabet predikat stan terbaik pada Pameran Pembangunan dan Potensi Daerah Buton raya Expo. Keberhasilan SKPD itu berdasarkan penilaian dewan juri yang berdasarkan kriteria keramaian, komitemen penjaga stan dari awal hingga pameran termasuk produk-produk unggulan daerah yang dipamerkan

Bupati Buton, Ir. H. LM. Sjafei Kahar ketika berkunjung
di stan PKP5K di Buton Raya Expo
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BKP5) akhirnya ditetapkan sebagai stan terbaik dalam pameran pembangunan dan potensi daerah Buton Raya Expo. Pameran yang berlangsung sejak 26 – 31 Desember di Bumi Daona Wajo Pasarwajo tersebut sedikitnya diikuti 39 stan dari SKPD Lingkup Pemkab Buton, BUMD, Bank dan beberapa perusahaan.
    Berdasarkan criteria yang telah ditetapkan oleh pihak panitia, BP5K yang dipimpin Kepala Dinasnya, Ir. H.M. Guntur Dahlan berhasil merebut trophy berupa piala. Penilaian itu berdasarkan criteria, komitemen, keramaian dan keindahan serta hasil-hasil produk yang dipamerkan sejak awal dan akhir pameran.
    Bukan hanya itu, BKP5 menyediakan hadiah dalam jumlah besar bagi pengnjung yang diundi pada malam penutupan pameran.
    Penerimaan hadiah diserahkan langsung oleh Bupati Buton, Ir. H. LM. Sjafei Kahar, MSi yang diterima  langsung Kepala BKP5, Ir. HM. Guntur Dahlan. Malam itu juga diserahkan Beasiswa Askes Pendidikan kepada Musriati Mahasiswa UMB berupa dan pendidikan sebesar Rp 3 juta dan Muh. Sarif sebesar Rp 6 juta. (indah) 

Sejumlah Pejabat Eselon II Bergeser

Bupati Buton, Ir. H. LM. Sjafei Kahar, MSi melantik pejabat eselon II
Pejabat struktural eselon II Lingkup Pemkab Buton kembali mengalami pergerseran. Pergeseran itu disebabkan adanya sejumlah jabatan penting yang mengalami kekosongan

Sejumlah pejabat eselon II Lingkup Pemkab Buton bergeser. Pergeseran itu untuk mengisi kekosongan sejumlah jabatan penting yang ditinggalkan pejabat sebelumnya. Pelantikan dilakukan langsung oleh Bupati Buton, Ir. H. LM. Sjafei Kahar, MSi di Aula Kantor Bupati Buton di Pasarwajo (03/01).
    Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Buton, Drs. Muh Isa Sayuti melaporkan  pejabat yang dilantik yakni dr. Zuhuddin, MM sebelumnya menjabat sebagai Asisten Administrasi dilantik sebagai Asisten Ekonomi dan Pembangunan menggantikan Drs. La Ode Hasimin, MM. Hasimin mencalonkan diri sebagai Wabup berpasangan denagn Ediarto di perhelatan Pilkada Wakatobi.
    La Rahimi, SIp, MSi, Staf Ahli Bidang Politik menduduki jabatan baru Kepala BKKBN dan PP, Nasbah, SE, kepala BKKBN dan PP dilantik sebagai Kepala Badan Keuangan dan Asset Daerah (BKAD). Drs. La Siambo, Kepala BKAD menduduki jabatan baru sebagai Asisten Administrasi Sekda Buton, dan Drs. Munsir, MSi, Staf Khusus Bupati Buton, menggantikan La Rahimi sebagai Staf Ahli Bidang Politik.
Bupati Buton, Ir. H. LM. Sjafei Kahar, MSi pada kesempatan itu mengatakan, “Pelantikan pejabat struktural merupakan hal yang biasa karena setiap saat dapat dilakukan. Pelantikan dan mutasi jabatan merupakan pemenuhan aspek-aspek pemerintahan. Apakah itu mengisi jabatan yang lowong atau yang memasuki masa purnakarya. Mutasi jabatan juga dimaksudkan sebagai upaya penyegaran pejabat struktural dalam suatu lembaga dan merupakan wahana dalam meningkatkan kinerja aparat. Bila suatu pekerjaan dilaksanakan secara menoton dan terus-menerus dalam kurun waktu yang lama, dapat saja menimbulkan kejenuhan dan kebosanan, sehingga mutasi dipandang sebagai kebutuhan dalam organisasi,” kata Bupati Buton, Ir HLM Sjafei Kahar ketika menyampaikan sambutan dalam pelantikan eselon II di Aula Kantor Bupati Buton di Pasarwajo (03/01).
Bupati juga berharap agar pejabat yang baru dilantik itu semakin meningkatkan disiplin dan etos kerja, serta mampu memberikan pelayanan yang efektif dan efisien kepada masyarakat. Sebagai pimpinan suatu unit kerja diperlukan semangat, mental dan kesadaran yang tinggi dalam mengabdi.
“Kepada para pejabat yang baru dilantik saya berharap agar dapat berbuat jujur dan amanah, serta mampu mempelajari bidang tugas dan jabatannya yang baru. Terobosan pemikiran, serta kemampuan mengelolah informasi sebelum menjadi sebuah produk kegiatan maupun kebijaksanaan pemerintah adalah prasyarat bagi keberhasilan tugas-tugas para pejabat. Disamping itu juga, tentu membutuhkan kemampuan memimpin, membangkitkan motivasi bawahan, serta kemampuan membangun team kerja yang solid dan padu adalah tantangan dalam menghadapi era reformasi dan globalisasi dewasa ini,” ujar Bupati Buton (alma)

Kamis, 06 Januari 2011

Buton Raya Ekspo Berdampak Besar

Pameran pembangunan dan potensi daerah Buton Raya Expo membawa dampak luar biasa bagi masyarakt dan pemerntah daerah. Sejumlah SKPD Lingkup Pemkab Buton memamerkan keberhasilan mereka. Demikian juga dengan BUMD, perbankan termasuk dunia usaha lainnya. Masyarakatpun turut mersakan dampaknya dengan membuka sejumlah usaha

Penyelenggaraan Pameran Pembangunan dan Potensi daerah yang bertajuk Buton Raya 2010 di Pasarwajo sangat positif dan memberikan dampak yang cukup besdar terutama kepada masyarakat dan pemerintah daerah. Buton raya Expo yang dilaksanakan selama lima hari tersebut (26 – 31 Desember)  begitu menyedot animo dan perhatian masyarakat dan kalangan dunia usaha untuk mempromosikan berbagai produk unggulan dan hasil-hasil pembangunan di Kabupaten Buton.
    “Buton Raya Ekspo telah membawa dampak yang luar biasa bagi masyarakat dan npemerintah daerah. Tersosialisasinya hasil-hasil pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat,” kata Bupati Buton, Ir. H. LM. Sjafei kahar, MSi di sela-sela penutupan Buton Raya Ekspo yang dirangkaikan dengan Pergantian tahun di Pasarwajo.
    Menurut Bupati Buton dua periode ini Buton raya Expo juga telah menciptakan ruang dalam mewujudkan komitemen antara pemda dan dunia usaha serta masyarakat. Memberikan kesempatan untuk melakukan transaksi antara pelaku usaha yang pada akhirnya akan meningkatkan perekonomian masyarakat
    “Selain itu telah membuka peluang terjadinya transaksi keuangan oleh masuyarakat dalam menghidupkan roda perekonomian masyarakat. Mmeberikan kesempatan kepada semua stakhholder guna mempromosikan seni, budaya dan potensi wisata daerah. Serta membeuka kesem patan silaturahim antara Pemda, swasta, BUMD dan masyarakat,” ujar Sjafei.
    Ketua Panitia Buton Raya Ekspo yang juga Sekda Buton, H. Kaharuddin Syukur, SE, MSi menyampaikan Buton raya Expo merupakan sosialisasi kepada public tentang hasil-hasil pembangunan yang telah dilaksanakan oleh Pemkab Buton sekaligus untuk memvisualisasikan prospek, peluang dan potensi pembangunan di Kabupaten Buton yang pada gilirannya dapat tercipta akselerasi pembangunan di segala bidang.
    “Buton kaya akan potensi. Dan nii semua membuthkan sarana promosi dan sosialisasi yang represntatif dan fektif. Salah satunya adalah melalui Buto raya Expo,” kata Kaharuddin.(alma)

Hasil Audisi Meriahkan Buton Raya Ekspo

Sejumlah tari baik kreasi maupun radisonal, musik moderen maupun tradisonal menghiasi panggung utama Buton Raya Expo. Tarian dan Musik itu merupakan andalan di zona masing-masing ketika audisi musik dan tari digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Buton

Hasil Audisi Tari dan Music yang dilaksanakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buton ditampilkan di Panggung Utama Buton Raya Ekspo 2010 di Pasarwajo. Sejak malam pertama hingga penutupan, hasil audisi di tiga zona didaulat untuk mengisi malam kesenian Buton Raya Expo.
    Seperti yang dituturkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buton, Kasim, SH yang didampingi Kasubdin Bina Budaya, Nasiri, SSos pihaknya telah melakukan audisi di setiap kecamatan dan hasilnya diadu di festival wilayah yang dibagi tiga zona. “Zona I meliputi Buton Selatan yakni, Batauga, Sampolawa, Lapandewa, Kadatua, Siompu, Siompu Barat dan Batu Atas di pusatkan di Batauga. Zona II Buton Tengah meliputi Gu, Lakudo, Sangia Wambulu, Mawasanhka Tengah, Mawasangka Timur, Mawasangka dan Taaga Raya dipusatkan di Lombe. Zona III Buton daratan meliputi Pasarwajo, Wolowa, Wabula, Siotapina, Kapontori, Lasalimu Selatan dan Lasalimu dipusatkan di Wolowa.
    “Juara festival wilayah itu telah berhasil menyedot perhatian masyarakat Buton dan sekitanya pada setiap malam pertunjukan di Panggung Utama Buton Raya Ekspo. Penampilannnya pun tidak menoton pada satu zona, tetapi terkalaborasi dalam satu penampilan. Maksudnya jika malam pertama adalah zona I berupa gambus, maka tari kreasinya dan music moderenya adalah juara zona II dan Tari tradisonalnya zona III. Demikian seterusnya.
    Penampilan hasil audisi lanjut mantan Pj Bupati Buton Utara ini telah memberikan motivasi dan apresiasi yang tinggi bagi hasil kreasi anak daerah yang kaya akan potensi budaya. (emmy)

Selasa, 04 Januari 2011

Artis dan Lautan Kembang Api Hiasi Pergantian Tahun

Bupati Buton, Ir. H. LM. Sjafei Kahar, MSi bersama
Ny. Hj. Wa Ode Salmatiah Sjafei, Ketua DPRD Kabupaten Buton,
LM. Yamin, BSc bersama Ny Hj Wa Ode Sarsina Yamin dan sejumlah Muspida
ketika pergantian tahun
Lautan kembang api menghiasi langit Pasarwajo, pada acara pergantian tahun. Sejumlah artis kondang diundang untuk menggoyang ibukota Pasarwajo tersebut

Lautan kembang api menghiasi perayaan pergantian tahun baru di Pasarwajo yang dipusatkan di Lapangan Banabungi, ibukota Kabupaten Buton tersebut. Puluhan Ribu masyarakat Kabupaten Buton berbaur memadati tempat hiburan yang disajikan pihak panitia dalam pergantian tahun. Pergantian tahun yang dirangkaikan dengan penutupan Pameran Pembangunan dan Potensi daerah Buton Raya Expo menjadikan penonton semakin membludak. Kembang Api sudah mulai terlihat menghiasi Bumi ‘Daona Wajo’ sebelum acara dimulai.
    Pemerintah Kabupaten Buton juga mendatangkan artis ibukota untuk menggoyang Bumi Daona Wajo. Artis seperti Wulandari jebolan kondangin Indosiar Andi Alumni AFI Indosiar yang membawakan tembang-tembang Hits mereka berhasil menyedot perhatian penonton. Sesekali artis yang melantunkan lagu-lagu dangdut mengundang salah seorang penonton untuk menemai berjoget bersama.
    “Untuk memeriahkan pergantian tahun kami mendatangkan artis ibukota untuk menghibur masyarakat. Pelaksaaannya pun digelar di lapangan terbuka. Itu semua untuk memudahkan akses masyarakat dalam menikmatgi hiburan ini,” kata Sekda Buton, H. Kaharuddin Syukur, SE, MSi yang juga Ketua panitia di sela-sela perayaan pergantian tahun tersebut.
    Bupati Buton, Ir H. LM. Sjafei Kahar, MSi dalam sambutannya menyampaikan setiap menyongsong pergantian tahun akan disertai dengan harapan-harapan baru agar pada tahun 2011 kehidupan akan lebih baik, maju dan meningkat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. “Berbagai kekurangan dan kelemahan yang dialami ahun 2010 hendaknya menjadi perhatian semua pihak dan perlu dievaluasi guna perbakan dan penyempurnaan pada tahun mendatang,” kata Bupati Buton ketika menyampaikan sambutan pergantian tahun.
    Dikatakannya ke depan telah terbentang peluang dan harapan sekaligus tantangan yang memerlukan kemampuan untuk disikapi dengan mengembangkan berbagai strategi dan analisa yang tepat sehingga dapat menentukan langkah dan skala prioritas dalam menangani setiap permasalahan.
    “Adanya tuntutan dan harapan masyarakat kepada pemerintah daerah yang belum sempat teratasi merupakan salah satu tantangan yang perlu disikapi oleh pemerintah tahun 2011. Selain itun dengan adanya kekuatan dinamis yang menyebabkan terjadinyaa perubahan dan perkembangan terjadinya perubahan dan perkembangan baru akan menuntut kesipaan kita guna melakukan penyesuaian sesuai tuntutan dan harapan masyarakat serta kondisi daerah,” katanya.
    Bupati juga menyampaikan Dalam upaya mewujudkan Kota pasarwajo sebagai pusat pemerintahan dan ibukota Kabupaten Buton Pemerintah telah membangun sarana dan infrstruktur pendukung. Dan sejak Desember lalu semua aktivitas penyelenggaraan pemerintahan yang selama ini dilaksanakan di Baubau telah dipindahkan dan dipusatkan di Pasarwajo. Pemindahan aktivitas ke Pasawrajo tidak mungkin dilaksanakan secara serentak seiring dengan ditetapkannya Pasarwajo sebagai ibukota Kabupaten Buton. Sebab dalam membangun fasilitas pemerintahan tersebut memerlukan biaya yang cukup besar dan di sisi lain kitapun perlu memperhatikan tuntutan masyarakat.
    Sjafei berharap pemindahan dan pemusatan kegiatan penyelenggaraan pemerintah itu akan mewujudkan dan meningkatkan kinerja pemerintah daerah terutama pada peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
    “Masalah sarana dan prasarana yang belum rampung, sebelum masa akhir jabatan saya akan diupayakan penyelesaiannya yang tentunya dilakukan sesuai dengan kemampuan dan ketersediaan anggaran Pemerintah daerah,” kata Bupati Buton.
    Ketika jam menunjukkan pukul 24.00 WITA, perayaan yang sesungguhnya pun dimulai. Bupati Buton, Ir. H. LM. Sjafei Kahar bersama Ny. Hj. Wa Ode Salmatiah Sjafei didaulat untuk menuju panggung utama. Ketua DPRD Kabupaten Buton, LM Yamin, BSc bersama Ny Hj. Wa Ode SarsinaYamin, Kapolres Buton, AKBP Heri Susanto, SIk dan Ny Evie Heri Susanto, Perwira Penghubung bersama Ibu, Sekda Buton, Kaharuddin Syukur, SE, MSi dan Ny. Hj Nurjaya Kaharuddin Syukur turut mendampingi Bupati di panggung utama sambil memegang terompet. Diiringi lagu kemesraan Bupati Buton melakukan tos bersama.
    Pesta Kembang api juga mulai. Sedikitnya 1.521 tembakan kembang api yang disediakan panitia menghiasi langit Pasarwajo. Belum lagi kembang api yang disediakan masyarakat di sekeliling panggung menerangi Bumi Daona Wajo.
    Usai pesta kembang api Sjafei Kahar menyalami satu persatu-persatu para Kepala SKPD dan tamu undangan. (alma)

Pemkab Buton Gelar Istigosah dan Tablig Akbar Sambut Pergantian Tahun

Pemkab Buton menggelar Istigosah dan Tablig Akbar untuk menyambut pergantian tahun. Acara itu digelar untuk mendoakan negeri ini agar terbebas dari segala marabahaya
Bupati Buton, Ir. H. LM. Sjafei Kahar, MSi, Ketua DPRD Kabupaten Buton,
LM. Yamin, BSc Kapolres Buton, AKBP, Heri Susanto, SIp
dan Ustaz Drs H. Amirullah Amri, MA pada acara Istigosah dan Tablig akbar
Sore hari sebelum pergantian tahun, Pemkab Buton menggelar Istogosah dan tabligh akbar yang dipusatkan di Masjid Raya Nurul Yaqin, Pasarwajo. Ustaz kondang Drs. H. Amirullah Amri, MA tampil membawakan hikmah pergantian tahun.
    Ketua panitia yang juga Sekda Buton, H. Kaharuddin Sukur, SE, MSi yang didampingi Kepala kemnteria Agama Kabupaten Buton, Drs H. Muirun Awi, MSi menjelaskan kegiatan Istigosah tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan pergantian tahun. Istigosah juga dilaksanakan untuk mendoakan daerah ini agar terhindar dari berbagai bencana alam, doa memohon ampun dan doa untuk diberkahi-nya daerah ini. “Kami mendoakan kesehatan, rahmat, berkah untuk pemimpin negara dan daerah serta kita semua. Kami juga mendoakan semoga pemimpin-pemimpin dan masyarakat di Buton, kuhusnya dan Indonesia pada umunya tetap diberikan petunjuk dan dan rahmat dari Allah SWT dalam menjalankan amanah menjalankan pemerintahan dan melayani masyarakat,” kata Kaharuddin Syukur
    Ustaz Amirullah Amri dalam cermahanya menekankan untuk mengubah perilaku yang lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya.
     “Dengan bergantinya tahun, berarti umur kita bukannya bertambah malah berkurang. Untuk itu sudah sewajibnyalah memperbaiki semua amalan kita, tindak tutur kita. Sebab jika ajal telah tiba makhluk Allah tak satupun yang dapat menghalanginya,” kata Ustaz Amri.
    Dia juga mengajak untuk selalu tidak membongkar aib orang. “Saya tahu Buton 2011 akan melaksanakan Pilkada. Untuk itu alangkah baiknya jika semua balon hanya memaparkan programnya nanti ketika terpilih sebagai pimpinan daerah, bukan membongkar kejelekan dan aib orang lain.
    Menurut Ustaz Amri banyaknya bencana yang melanda negeri ini disebabkan tiang  negeri ini sudah rapuh. “Utamakan sholat. Sebab shalat adalah tiang agama. Perbanyaklah berdoa. Sebab doa juga merupakan salah satu alat manusia untuk mendekatkan diri pada Tuhan-Nya.
    Bupati Buton, Ir. H. LM. Sjafei Kahar pada kesempatan itu menyampaikan semua warga Buton tanpa kecuali untuk tetap menjaga situasi yang kondusif. “Mari kita senantiasa menjaga kebersamaan ini. Sehingga semua program pemerintah yang selama ini belum terealisasi di tahun 2010 lalu dapat kita penuhi tahun 2100,” kata Bupati Buton.
    Dikatakannya sejak pihaknya memimpin Buton belum pernah untuk mengizinkan pendirian ‘tempat remang-remang’. Itu semua dilakukan untuk tetap menjaga Buton yang selama ini telah terkenal sebagai Daerah religious, peninggalan Kesultanan Buton. Dan semua ini akan kita tetap pertahankan bahkan akan kita usulkan Raperdanya ke DPRD Buton untuk ditetapkan sebagai Perda
    “Kami juga akan meminta kepada pihak DPRD untuk mengadakan Kajian antra daerah di wilayah-wilayah yang telah menetapkan Perda ini. Sehingga dapat kita perdakan di daerah kita,” katanya.(minal)    

Pilkada Buton Dapat Perhatian Serius Bupati Buton


Bupati Buton,
Ir. H. LM. Sjafei Kahar, MSi
Perhelatan akbar berupa Pilkada Buton yang akan digelar pertengahan tahun ini tidak lupat dari Perhatian Bupati Buton. Masalahnya Pilkada tersebut akan menentukan nasib rakyat Buton lima tahun ke depan

Pesta demokrasi yang akan dilaksanakan oleh masyarakat Kabupaten Buton tahun 2011 tidak luput dari perhatian Bupati Buton, Ir. H. LM. Sjafei Kahar, MSi. Hajatan besar itu akan turut menentukan nasib masyarakat Buton dalam kurun waktu lima atau sepuluh tahun ke depan.
    Perhatian Bupati Buton dua periode itu terhadap Pilkada Buton 2011, menjadi salah satu topik sambutan Sjafei Kahar pada moment akbar pergantian tahun. Di hadapat puluhan ribu masyarakat Kabupaten Buton yang memadati Lapangan Banabungi, Sjafei Kahar menyampaikan salah satu agenda penting yang kita akan hadapi dalam tahun 2011 nanti adalah pemilihan Kepala Daerah yang akan memilih pimpinan daerah ini sebagai Bupati Buton periode 2011-2016. Pesta demokrasi inilah yang akan menajdi pusat perhatian bagi seluruh masyarakat Kabupaten Buton guna menentukan pemimpin daerah pada perode 2011-2016.
    “Dewasa ini terasa suhu politik cenderung meningkat. Berbagai figure bermunculan yang disertai dengan banyaknya baliho yang tersebar sampai ke pelosok desa. Semua figure tentunya baik, mempunyai komitmen untuk membangun Buton yang kita cintai,” kata Bupati Buton, Ir. H. LM. Sjafei Kahar ketika menyampaikan sambutan pergantian akhir tahun.
    Menurut Bupati yang baru saja emmperleh penghargaan Lencana Emas Wana Lestari ini hal tersebut menunjukan masyarakat di daerah ini telah memahami arti demokrasi. “Setiap orang mempunyai hak dan peluang yang sama dalam kehidupan demokrasi. Hanya saja siapa yang bakal berhasil dalam Pilkada nanti, maka kita kembali menyadari bahwa pada akhrinya pilihan Tuhan yang tak terkalahkan,” tutur Sjafei.
    Untuk itulah Sjafei mengajak warganya untuk tetap menjaga kebersamaan dan suasana yang kondusif sehingga pesta demokrasi tersebut berjalan aman, lancar dan sukses serta dapat menghasilkan pimpnan daerah yang amanah. (irma)

Paduan Suara dan Tari Tandai Puncak Hari Ibu

Ketua Persit Kartika Chandra Kirana,
Ny Cristine Joni Pardede mengiringi
paduan suara Ibu Persit pada Hari Ibu
Paduan Suara dari kalangan kaum ibu tampil mewarnai puncak peringatan hari Ibu tingkat Kabupaten Buton. PKK dan Dharma Wanita membawakan himne dan mars PKK. Persit Kartika Chandra Kirana melantunkan tembang 'Apa Kabar Hari Ibu". Bhayangkari tampil dalam vokal grup dengan tembang manis "Yang' dan 'Hati Bergetar'

Puncak Peringatan Hari Ibu yang ke-82, Hari Kesatuan gerak PKK ke-38, HUT Dharma Wanita ke-11 tingkat Kabupaten Buton diwarnai sejumlah unjuk kebolehan para ibu-ibu yang tampil dalam paduan suara dan tari. Unjuk kebolehan itu bukan hanya diperagakan oleh Dharma wanita dan Kader PKK lingkup Pemkab Buton, namun ibu-ibu yang tergabung dalam Persit Kartika Chandra Kirana dan Bhayangkari tampil membawakan lagu-lagu pilihan mereka. Penampilan ibu-ibu itupun sempat mengundang tepuk tangan meriah dari undangan yang memadati pelataran Kantor Bupati Buton di Pasarwajo.
   
Dharma Wanita dan TP PKK membawakan lagu
Mars PKK dan Himne Dharma Wanita
Bukan hanya itu, hasil audisi yang dilaksanakan Dinas Kebudayaan Pariwisata juga sempat tampil.Juara I lomba Tari Linda Kreasi dari Kecamatan Mawasangka tampil mewakili Zona II. Disusul dengan Vokal Grup utusan Kecamatan Mawasangka mewakili Zona III.
Bhayangkari Lantungkan Tembang 'Yang' dan 'Bergetar Hatiku'

    Suasana semakin meriah dengan tampilnya Ibu-ibu Bhayangkari yang membawakan lagu Bergetar Hatiku dan Yang sementara Persit Kartika Chandra Kirana menampilkan lagu How are You Mather Today.
    Penampilan Ibu Persit itu semakin menarik perhatian undangan ketika Ketua Persit, Ny Cristine Joni Pardede tampil memainkan alat music mengiringi paduan suara.
    Sementara Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Buton dan PKK berturut-turut membawakan lagu Mars PKK dan Mars Dharma Wanita.
    Puncak peringatan hari ibu itu juga diwarnai lomba masak menu 3B (bergizi, berimbang dan beragam) yang diikuti semua Dharma wanita SKPD Lingkup Pemkab Buton, Persit dan Bhayangkari.
    Ketua TP PKK Kabupaten Buton, Ny Hj. Wa Ode Salmatiah Sjafei mengungkapkan kalaborasi paduan suara dan tampilnya ibu-ibu tersebut menandai keharmonisan antara organisasi wanita di Kabupaten Buton.
  
Persit Kartika Chandra Kirana Menyanyikan lagu
'Apa kabar Hari ini Ibu'
“Puncak peringatan Hari Ibu, Dharma Wanita dan PKK tingkat Kabupaten Buton semeriah ini sebab semua organisasi wanita terlibat baik dalam bentuk lomba, baksos sampai pada upacara puncak peringatan,” kata Salmatiah di sela-sela puncak peringatan tersebut.(indah)

Kaum Ibu Berperan dalam Peletakan Dasar Perilaku Anak

Seiring dengan perjalanan bangsa, Organisasi Wanita telah membuktikan diri sebagai organisasi wanita atau kaum ibu yang bergerak di bidang sosial atau politik telah membentuk pilar-pilar bangsa pada masanya

Pelaksanaan peringatan Hari Ibu, Hari Besar Kesatuan Gerak PKK dan Dharma Wanita mempunyai arti yang sangat penting dalam perjalanan membangun daerah ini. Karena ketiganya adalah merupakan wujud penghormatan dan atas jasa-jasa kaum ibu dan kaum perempuan. Hendaknya puncak peringatan HUT ketiga organisasi wanita itu dapat dijadikan sebagai alat ukur untuk mengevaluasi kendala dan pencapaian program organisasi tersebut.
    Demikian dikatakan Bupati Buton, Ir. H. LM. Sjafei Kahar , MSi dalam sambutannya dalam puncak Peringatan Puncak Peringatan Hari Ibu yang ke-82, Hari Kesatuan gerak PKK ke-38, HUT Dharma Wanita ke-11 tingkat Kabupaten Buton yang dipusatkan di pelataran Kantor Bupati Buton di Psarwajo
    Menurut Bupati Buton dua periode itu, sejarah telah membuktikan organisasi wanita atau kaum ibu yang bergerak dibidang social atau politik telah membentuk pilar-pilar kebangsaan kesadaran kebangsaan pada masanya. Kaum ibu dengan kodratnya sebagai wanita tidak saja telah melahirkan anak-anak tetapi sekaligus dengan penuh kasih sayang dan ketulusan telah mendidik dan meletakkan dasar-dasar akhlak dan budi pekerti luhur, kecerdasan terampil, dan rasa cinta tanah air. Kaum ibu telah tampil kedepan dalam segala aspek kehidupan bangsa ini, mulai dari ibu rumah tangga, pekerja, wiraswasta, pegawai negeri dan bahkan dalam bidang pemerintahan kaum ibu telah pernah tampil sebagai orang nomor satu di tanah air.
    Selaku dewan penyantun PKK, Sjafei mengharapkan kepada seluruh Tim Penggerak PKK Kecamatan dan Kelurahan dalam wilayah Kabupaten Buton, juga anggota dan pengurus dharma wanita kiranya perlu diperhatikan secara seksama terhadap upaya peningkatan kualitas diri kaum wanita, baik kualitas fisik maupun kualitas intelektualnya. Hanya dengan kualitas diri yang memadai, maka kaum wanita akan mampu melaksanakan secara efektif seluruh program kerja PKK dan jga dharma wanita. Oleh karena itu saya mengharapkan kepada seluruh anggota dan pengurus Tim Penggerak PKK dan dharma wanita, kiranya dapat merumuskan secara tepat tentang berbagai program yang secara  nyata mampu meningkatkan kualitas diri kaum wanita di Kabupaten Buton khususnya dan kaum wanita Indonesia pada umumnya.`
    Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Buton Buton, Ny Hj Wa Ode Salmatiah Sjafei mengatakan kaum ibu dan seluruh kaum perempuan dituntut keselarasan, keserasian, keseimbangan serta keharmonisan dalam membagi perhatian dan mengatur waktu untuk menghindari masalah-masalah dalam rumah tangga maupun dalam kedinasan dan organsiasi atau dalam kehidupan bermasyarakat, sehimhha dengan emikian semua berjalan secara selaras, serasi, seimbang dan akan dapat memberi sumbangan bagi proses pembangunan bangsa dan Negara.
    “Kemajuan kehidupan bangsa Indonesia umumnya dan Kabupaten Buton khususnya dimasa depan sangat ditentukan oleh kualitas generasi muda saat ini. Oleh karena itu, setiap wanita atau ibu rumah tangga  memiliki peran yang sangat mennetukan dalam membina generasi muda sat ini, terutama pembinaan terhadap kehidupan keluarga maupun lingkungan masyarakat,” kata Salmatiah.
    Ketua Dekranasda Buton ini mengungkapkan disinilah terlihat bahwa kaum wanita sebagai ibu rumah tangga yang tergabung dalam wadah PKK dan Dharma Wanita yang merupakan mitra utama pemerintah dalam melakukan pembinaan terhadap kehidupan anak dan remaja, semakin ditantangperannya untuk turut serta  eningkatkan kualitas generasi muda di  masa depan.
    Sebagai gerakan pembangunan masyarakat, PKK haruslah dapat membangun dan menciptakan sikap dan perilaku dari setiap keluarga tentang pentingnya member perhatian bahwa investasi kepada peningkatan kualitas manusia adalah prasyarat untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga yang menjadi misi utama gerakan PKK.
    Ketua panitia, Ny Hj Nurjaya Kaharuddin Syukur melaporkan dalam ranhkaian kegiatan itu telah diadakan beberapa kegiatan dan jenis lomba yang diikuti oleh Tim Penggerak PKK Kecamatan se Kabupaten Buton dan instansi dalam lingkup pemerintah Kabupaten Buton.
    “Adapun kegiatan tersebut antara lain Donor darah pelaksanaanya tanggal 24 bertempat di klinik Polres Buton di Pasarwajo yang diikuti oleh anggota Polres Buton, selain itu donor darah juga dilaksanakan di kantor unit transfusi darah di BauBau yang diikuti oleh pendonor dari Dharma Wanita masing-masing instansi dalam lingkup pemerintah Kabupaten Buton,” kata Nurjaya
    Dikatakan Nurjaya pelaksanaan Sunatan Massal yang dilaksanakan pada tanggal 26 Desember 2010 bertempat di kelurahan Todombulu Kecamatan Sampolawa, 3.  Pengobatan Masssal yang dilaksanakan di Desa Todanga dan Desa Tumada Kecamatan Kapontori yang pelaksanaannya pada tanggal 27 Desember 2010, 4. Lomba ketangkasan yang meliputi jogged Balon, menghias Mumi, menyerahkan kelereng, memecahkan balon dan memasukkan bola dalam keranjang yang diikuti oleh Tim Penggerak PKK Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Buton, pelaksanaannya ppada tanggal 28 Desember 2010 di halaman kantor Bupati Buton di Pasarwajo, 5. Lomba makan bergizi, beragam dan berimbang yang diikuti oleh Dharma Wanita dari masing-masing instansi dalam lingkup pemerintah Kabupaten Buton.(alma)

Senin, 03 Januari 2011

Pengobatan Gratis Digelar di Todanga dan Tumada Sunatan Massal di Todombulu

Suasana sunatan masal di Desa Todombulu, Kecamatan Sampolawa
Bhakti sosial berupa pengotan gratis dan khitanan massal dilaksanakan di daerah terpencil. Jadilah, Desa Todanga dan Tumada sasaran pengobatan gratis. Desa Todombulu sebagai tempat pelaksanaan Sunatan Massal 

danPengobatan Gratis dan Sunatan Massal dalam rangkaian Puncak Peringatan Hari Ibu yang ke-82, Hari Kesatuan gerak PKK ke-38, HUT Dharma Wanita ke-11 tingkat Kabupaten Buton diadakan di tempat yang berbeda. Pengobatan Gratis digelar di Desa Todanga dan Tumada Kecamatan Kapontori sedangkan sunatan Massal dilakukan di Todombulu, Kecamatan Sampolawa.
    Pengobatan gratis dihadiri langsung Ketua TP PKK Kabupaten Buton, Ny Hj. Wa Ode Salmatiah Sjafei. Sedangkan sunatan massal dihadiri Ketua Panitia peringatan hari Ibu, Ny Hj. Nurjaya Kaharuddin Syukur.
    “Pengobatan gratis sengaja dilakukan di darah terpencil seperti Todanga dan Tumada untuk membantu warga dalam meningkatkan kesehatan warga,” kata Letua TP PKK Kabupaten Buton, Ny Hj. Wa Ode Samatiah Sjafei Kahar.
    Todanga dan Tumada berjarak sekitar 90 km dari ibukota Pasarwajo. Desa tersebut berbatasan langsung dengan Kabupaten Muna.
    Pengobatan gratis itu dilayani 10 orang dokter dan beberapa tenaga medis. “Kebanyakan penyakit yang diobati berupa sesak napas, panas tinggi dan gejala stroke,” kata Camat Kapontori, Drs Harsila.
    Sementara Ny Hj Nurjaya mengungkapkan sunatan massal yang dilakukan TP PKK dan Dharma Wanita mendapat respon positif dari warga setempat. “Masyarakat sangat antusias untuk mengikutsertakan anak-anaknya yang memasuki usia bhalig untuk dikhitan. Dan kegiatan serupa merupakan kegiatan rutin PKK dan Dharma Wanita,” kata Nurjaya. (irma)

Jadikan Olahraga Sebagai Pola Hidup

Bupati Buton, Ir. H. LM. Sjafei Kahar, MSi melakukan senam massal bersama
anggota PKK, Dharma Wanita dalam rangkaian Hari Ibu
Kader PKK, Dharma Wanita dan organisasi wanita lainnya idealnya menjadikan olahraga sebagai pola hidup dan kebiasaan dalam membina rumah tangga. Kaum ibu sangat dekat dengan keluarga. Mereka dapat berperan sebagai pembangkit semangat untuk berolahraga di kalangan keluarga

Anggota Bhayangkari dalam senan massal
Anggota PKK, Dharma Wanita dan organisasi wanita lainnhya kiranya dapat menjadikan olahraga sebagai kebiasaan dan pola hidup. Dengan demikian akan terbentuk manusia dengan jasmani atau raga yang sehat serta pemikiran yang sehat sehingga akan meningkatkan produktifitas kerja dalam usaha mencapai tujuan organisasi
   Demikian dikatakan Bupati Buton, Ir. H. LM. Sjafei Kahar, MSi ketika menjadi inspketur Upacara dalam pembukaan Lomba dalam rangka Hari Kesatuan Gerak PKK yang ke 38, Hari Ibu ke 82 dan HUT Dharma Wanita Persatuan ke-11 tingkat Kabupaten Buton di lapangan Kantor Bupati Buton di Pasarwajo .
Anggota PKK dan Dharma Wanita dalam senam massal
    “Lomba dalam kegiatan organisasi wanita merupakan momentum yang sangat penting dan strategis dalam mendorong dan membangkitkan gairah dan semangat untuk berolahraga di kalangan anggota dan pengurus PKK dan masyarakat pada umumnya. Kita semua mengharapkan bahwa dengan kegiatan seperti ini maka pengurus dan anggota PKK dan Dharma Wanita di manapun berada akan semakin berkualitas dalam mengembangkan amanah organisasi dan yang lebih utama bahwa dengan kegiatan lomba seperti ini akan semakin menambah rasa persaudaraan dan persatuan dikalangan pengurus dan anggota PKK yang datang dari seluruh kecamatan. Dengan demikian visi misi organisasi ini akan dapat tercapai,” kata Sjafei.
    Di hadapan unsure dan kader organisasi wanita seluruh kecamatan se-Kabupaten Buton ditambah ibu-ibu Bhayangkari dan Persit, Sjafei Kahar mengatakan suatu yang membahagiakan dan menggembirakan pada saat ini sebab semua tim penggerak PKK kecamatan se-Kabupaten Buton ikut terlibat dalam kegiatan rangkaian peringatan ini.
    “Kegiatan ini pada dasarnya adalah bagian dari upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang diarahkan pada peningkatan kesehatan jasmani, mental dan rohani serta ditujukan untuk pembentukan watak dan kepribadiaan, disiplin dan sportifitas yang tinggi serta peningkatan prestai yang dapat membangkitkan kebanggan setiap peserta.(indah)